SUdah tau sodomi Haram ehh diperjuangkan agar HALAL masya allah negara BIADAB

Kuala Lumpur (BCZ) Pengadilan Banding Malaysia tidak berpihak pada Abdul Rahim Abdul Rahaman. Tuntutan pria 39 tahun itu agar hukum yang menetapkan sodomi sebagai aksi kriminal dirombak, tidak dikabulkan. Menurut Pengadilan Banding, hukum pelarangan sodomi sudah sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD).

“Ini adalah gugatan konstitusional pertama terhadap larangan sodomi di Malaysia,” ujar pengacara Abdul Rahim, Fahri Azzat, dalam wawancara dengan Agence France-Presse kemarin (19/1).

Menurut dia, hukum pelarangan sodomi tidak konstitusional. Sebab, dengan melarang seseorang melakukan sodomi, negara telah melanggar hak-hak dasar manusia dan menerapkan diskriminasi gender.

Dalam kesempatan itu, Fahri mengatakan bahwa Pasal 377A dan 377B Hukum Pidana yang mengatur soal hubungan seksual, bertentangan dengan Pasal 8 (1) dan (2) Konstitusi Federal. “Dalam konstitusi (federal) disebutkan, semua orang harus diperlakukan sama tanpa diskriminasi,” ujarnya. Sementara, lanjut dia, dalam pasal 377B disebutkan bahwa hubungan seksual tidak wajar (anal) adalah tindakan ilegal.

Kendati demikian, Pengadilan Banding tetap tidak mengabulkan gugatan tersebut. Karena itu, sodomi akan tetap masuk kategori kriminal dan siapapun yang melanggar berpotensi dihukum 20 tahun penjara. Ancaman hukuman itu juga berlaku bagi pelaku yang sudah dewasa. Termasuk, Abdul Rahim yang terbukti menyodomi seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun pada 2007 lalu.

Abdul Rahim, pegawai balai kota yang positif mengidap HIV, dijatuhi hukuman 60 tahun penjara dan hukum cambuk 22 kali. Dia terbukti melakukan sodomi dengan paksa pada remaja yang identitasnya dirahasiakan. Tapi, dalam sidang, dia menegaskan bahwa hubungan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. (hep/ttg)