Kuala Lumpur Sebuah surau (Mushala) di Muar, Johor mengalami kerusakan pada satu jendela dan tirainya dari api yang diduga sebagai usaha pembakaran, dini hari tadi.
Jejak-jejak minyak tanah ditemukan di tirai dan dinding bangunan, kata Deputi OCPD Muar, Lee Choon Guan, tetapi polisi berhati-hati untuk menghubungkan insiden tersebut dalam rentetan serangan terhadap rumah ibadah setelah kepututusan kontroversial "Allah" oleh Pengadilan Tinggi Malaysia.
"Tim forensik saya menemukan jejak dari percikkan minyak tanah, sehingga kemungkinan itu berasal dari luar kompleks surau," katanya kepada The Malaysia Insider dalam sebuah wawancara telepon.
Atasan Lee, kepala OCPD Muar, Nasir Muhammad Ramli, sebelumnya menolak untuk mengkonfirmasi apakah insiden itu akibat dari usaha pembakaran.
..Kami masih menyelidiki ... kita tidak tahu apakah itu diserang, kita tidak bisa mengatakan itu. Biarkan polisi melakukan penyelidikan dulu..
Dia hanya mengatakan kepada The Malaysia Insider bahwa Surau Sirratulrahim di Kampung Sabak Awor, Jalan Ismail telah mengalami kerusakan kecil akibat api pagi dini hari tadi.
"Kami masih menyelidiki ... kita tidak tahu apakah itu diserang, kita tidak bisa mengatakan itu. Biarkan polisi melakukan penyelidikan dulu, "katanya dalam sebuah wawancara telepon.
Kepala polisi Muar tersebut mengatakan tiga pemuda dari wilayah itu telah menemukan kerusakan sekitar pukul 3 pagi dan dilaporkan kepada polisi.
Kepolisian Johor diharapkan untuk merilis pernyataan resmi malam ini.
Sembilan gereja, sebuah kuil Sikh, sebuah masjid dan terakhir sebuah surau telah dirusak oleh bom molotov, dicoret-coret cat atau dilempari batu sejak 8 Januari lalu.
Serangan-serangan tersebut datang pasca keputusan Pengadilan Tinggi 31 Desember 2009 yang mengijinkankan mingguan Katolik Herald untuk menggunakan istilah "Allah" dalam Bahasa Malaysia sebagai referensi kata Tuhan dalam agama Kristen. Pemerintah telah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut dan mendapatkan penundaan eksekusi.
Dalam sebuah pernyataan hari ini, Sekretaris Jenderal DAP Lim Guan Eng mengecam "perilaku destruktif pelaku serangan yang tidak bertanggung jawab seperti itu, sangat jelas dimaksudkan untuk memancing kecurigaan di antara kita yang multi-rasial dan multi-komunitas agama".
"Kami mendesak kepolisian untuk meningkatkan penyelidikan dan memantau mekanisme untuk membawa para pelaku ke pengadilan, dan untuk mencegah kejadian serupa terjadi lebih lanjut dalam rangka untuk menjaga kehidupan harmonis kita," kata Menteri utama Penang ini. (tmi)
NB : Makin ancur aja kondisi dimalaysia. dengan pendidikan dan toleransi yang rendah saling serang dan menghancurkan dengan mengatsnamakan AGAMA Merupakan tindakan yang sangat BODOH. karena semua AGAMA mengajarkan KEBAIKAN cuma individunya saja yang kurang terdidik dan terbelakang...............
1 komentar:
NGACA DULU DEH SEBELUM BERKATA-KATA!SATU DUNIA SUDAH TAHU DI INDONESIA LAGI TERUK KONDISINYA.
KAMI DI MALAYSIA HANYA BELAJAR DARI KAMU (TREGEDI AMBON)
KAMU KAN SELALU KLAIM BAHAWA INDONESIA GURU KAMI, JADI INILAH YG KAMI DI AJARIN SAMA GURU2 DARI INDON!!!!
Posting Komentar