Pemerintah Malaysia menahan seorang politisi oposisi, seorang wartawan dan penulis opini di internet atau bloger.
Ketiga orang itu ditahan berdasarkan undang undang keamanan dalam negri atau ISA yang memungkinkan penahanan tanpa pengadilan.
Mereka yang ditahan adalah blogger Raja Petra Kamarudin, Tan Hoon Cheng, wartawan harian berbahasa Cina, Sin Chew, serta anggota parlemen dari partai aksi demokratik, Teresa Kok.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari polisi, namun sejumlah laporan menyebutkan anggota partai DAP, Teresa Kok diduga mengeluh tentang suara azan subuh dari mesjid di daerahnya.
Sementara wartawan harian Sin Chew karena laporannya tentang komentar politisi Ahmad Ismail yang menggambarkan etnis Cina sebagai orang yang hanya menumpang.
Pernyataan itu menyebabkan kemarahan etnis Cina Malaysia dan politisi itu dipecat dari UMNO.
Kamis lalu panglima angkatan bersenjata memperingatkan warga malaysia untuk tidak mengeluarkan komentar yang bisa merusak keharmonisan antar ras.
Dia mengeluarkan pernyataan ini setelah Perdana Menteri Abdullah Badawi membekukan keanggotaan seorang anggota partainya, UMNO, karena menyebut orang India dan Cina di Malaysia sebagai penghuni liar.
Wartawan BBC Robin Brant melaporkan dari Kuala Lumpur melaporkan, Raja Petra Kamarudin menjadi duri dalam daging bagi pemerintah Malaysia.
Situs-situs blog yang tidak dikontrol oleh pemerintah menjamur di Malaysia. Dan ia menjadi salah satu figur paling terkenal yang mendukung opoisisi.
Alasan penangkapannya adalah ia menerbitkan artikel yang menghujat agama.
Dia juga dituduh beberapa minggu lalu membuat tuduhan bahwa wakil perdana menteri Malaysia terlibat dalam satu pembunuhan.
'Informasi diperlukan'
Awal minggu ini sebelum ia ditangkap, ia sempat bersembunyi dan mengatakan sikap ini kepada BBC. "Saya tidak takut ditangkap dengan menggunakan ISA," katanya.
"Saya hanya ingin memastikan dalam waktu 10 hari kedepan saya masih bisa menyebarluaskan informasi yang saya yakin akan sangat diperlukan oleh masyarakat," katanya.
Raja Petra ditangkap berdasarkan undang undang keamanan dalam negeri, ISA, yang pada prinsipnya memberi kekuasaan kepada pemerintah untuk menahan seseorang untuk waktu tak terbatas tanpa lewat pengadilan.
Pemerintah Malaysia kesulitan untuk mempertahankan keuasaan setelah tampil buruk dalam pemilihan umum awal tahun ini.
Panglima angkatan bersenjata terpaksa juga angkat bicara setelah awal minggu ini perselisihan mengenai ras mengancam keutuhan partai berkuasa UMNO
4 komentar:
cerita ini sudah basi wak admin, ending story pun sudah ada. apa kamu baru baru keluar dari pertapaan ilmu kebal?
Yopsapu,
admin ini bukan saja baru keluar dari pertapaan, tapi paling teruk baru saja keluar dari bawah tempurung kelapa... apa yang dia terbitkan untuk artikel dia ini cerita lama sebenarnya..yang sudah basi busuk.
pasal sebutan diraja itu kalau admin ini tak faham tak usah nak menyibuk.
admin ini tidak tahu kah yang negara MALAYSIA mengamalkan sistem pemerintahan Raja Berpelembagaan iaitu Raja sebagai simbol serta ketua pemerintahan negara, kerajaan yang dipilih oleh rakyat sebagai ketua pentadbiran negara...
oleh itu Raja yang berperanan sebagai ketua turus angkatan tentera Malaysia yang secara otomatik menaungi tiga cabang pertahanan negara iaitu laut, darat dan udara maka itulah sebab mengapa perkataan "DiRaja" itu wujud... dan begitu juga dengan Polis DiRaja Malaysia.
ini tidak ada dalam amalan di Indonesia, sebab apa? Sebabnya ialah Indonesia baru saja beberapa tahun menerima atau belajar menerima sistem demokrasi dengan mengadakan Pilihanraya untuk memilih kerajaan. Dulu tiada, sebab Indonesia masa itu diperintah oleh Presiden yang diktator iaitu Sukaerno. Tambahan pulak Indonesia tidak menggunakan sistem pemerintahan beraja tetapi mengguna Presiden sama seperti Israel, Korea Utara, Russia dan lain-lain lagi negara komunis.
oo raja kalau mengutamakan raja lebih dari tuhan ooo. siapa yng komunis.
ah malon cum,a tau sedikit aja sudah sok sok bicara paham komunis.
teruk betul pemikiran malon
congratulation to hilbarth atas mouth off krewak
kah kah kah
emang tu mereka tu gak tw ap2 tentang indonesia,karena media dsna gak pernah ngasih tw tentng negara kita(indonesia).. taunya mreka cma yg jlek2ny ja...
Posting Komentar