Perang dengan sekutu dan belanda 19 desember 1961
Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah barat Pulau Papua. Namun demikian, pihak Belanda menganggap wilayah itu masih menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda, . Pemerintah Belanda kemudian memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Namun pemerintah Indonesia menentang hal ini dan Papua menjadi daerah yang diperebutkan antara Indonesia dan Belanda. Hal ini kemudian dibicarakan dalam beberapa pertemuan dan dalam berbagai forum internasional. Dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Belanda dan Indonesia tidak berhasil mencapai keputusan mengenai Papua bagian barat, namun setuju bahwa hal ini akan dibicarakan kembali dalam jangka waktu satu tahun.
Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Papua bagian barat ke Indonesia karena Bureau of European Affairs di Washington, DC menganggap hal ini akan "menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat". Tapi pada bulan April 1961, Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan kepada Indonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu, presiden John F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang Dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis Soviet bila tidak mendapat dukungan AS.
Indonesia membeli berbagai macam peralatan militer, antara lain 41 Helikopter MI-4(angkutan ringan), 9 Helikopter MI-6 (angkutan berat), 30 pesawat jet MiG-15, 49 pesawat buru sergap MiG-17, 10 pesawat buru sergap MiG-19 ,20 pesawat pemburu supersonik MiG-21, 12 Kapal selam kelas Whiskey, puluhan korvet dan 1 buah Kapal penjelajah kelas Sverdlov (yang diberi nama sesuai dengan wilayah target operasi, yaitu KRI Irian). Dari jenis pesawat pengebom, terdapat sejumlah 22 pesawat pembom ringan Ilyushin Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16, dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkapi dengan persenjataan peluru kendali anti kapal (rudal) air to surface jenis AS-1 Kennel. Sementara dari jenis pesawat angkut terdapat 26 pesawat angkut ringan jenis IL-14 dan AQvia-14, 6 pesawat angkut berat jenis Antonov An-12B buatan Uni Soviet dan 10 pesawat angkut berat jenis C-130 Hercules buatan Amerika Serikat
Isi TRIKORA (TRO KOMANDO RAKYAT)
Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15.
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Surabaya.
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.
Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Britania Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia.Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.
Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia[1] dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini:
“
Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu Doakan aku,
aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk mel
awan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat. Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malajsia
Ganjang... Malajsia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak Njawa
kita banjak
Bila perlu satoe-satoe! .
Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Mei dibentuk Komando Siaga yang bertugas untuk mengkoordinir kegiatan perang terhadap Malaysia (Operasi Dwikora). Komando ini kemudian berubah menjadi Komando Mandala Siaga (Kolaga). Kolaga dipimpin oleh Laksdya Udara Omar Dani sebagai Pangkolaga. Kolaga sendiri terdiri dari tiga Komando, yaitu Komando Tempur Satu (Kopurtu) berkedudukan di Sumatera yang terdiri dari 12 Batalyon TNI-AD, termasuk tiga Batalyon Para dan satu batalyon KKO. Komando ini sasaran operasinya Semenanjung Malaya dan dipimpin oleh Brigjen Kemal Idris sebaga Pangkopur-I. Komando Tempur Dua (Kopurda) berkedudukan di Bengkayang, Kalimantan Barat dan terdiri dari 13 Batalyon yang berasal dari unsur KKO, AURI, dan RPKAD. Komando ini dipimpin Brigjen Soepardjo sebagai Pangkopur-II. Komando ketiga adalah Komando Armada Siaga yang terdiri dari unsur TNI-AL dan juga KKO. Komando ini dilengkapi dengan Brigade Pendarat dan beroperasi di perbatasan Riau dan Kalimantan Timur.
Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia. Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service(SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan khusus Indonesia (Kopassus) tewas dan 200 pasukan khusus Inggris/Australia (SAS) juga tewas setelah bertempur di belantara kalimantan (Majalah Angkasa Edisi 2006).
INDONESIA KINI
TNI-Angkatan Darat | TNI-Angkatan Laut | TNI-Angkatan Udara | ||||
Jumlah Pasukan | 328.517 | 74.963 | 234.930 | |||
Kekuatan Terpusat | KOSTRAD (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) | Sistem Senjata Armada Terpadu | Skuadron Udara | |||
Satuan Tempur: Dua Divisi (18 batalion infantri dan 16 batalion lain), Kopassus (Komando Pasukan Khusus), 4 Grup Tempur, 1 Grup Pendidikan | KRI (Kapal Republik Indonesia)=117, Kapal Angkatan Laut=71, Pasukan Marinir=1, Brigade Marinir=1, komando Latih Marinir=1 | Satuan Tempur=7 Skuadron, Satuan Angkut=5 Skuadron, Satuan Intai=1 Skuadron, Helikopter=3 Skuadron, Unit Latih=2 Skuadron | ||||
Kekuatan Kewilayahan | Komando Daerah Militer=11, Komando Ressor Militer=39, Komando Distrik Militer=267, Pemukul Kodam=96 batalion | Armada Barat, Armada Timur | Pangkalan Udara=41, Detasemen=8, Pos Angkatan Udara=80 | |||
Keterangan Lain | Kekuatan Badan Pelaksana Pusat: Zeni Konstruksi=1 resimen, Penerbang TNI AD=2 Skuadron, Satuan Pendukung=5 Batalion | Pangkalan Utama AL: Kelas A=7, Kelas B=24, Kelas C=19, Kelas Khusus=3 | Pasukan Khas: Tiga Wing, Satuan Radar: 17 satuan radar pertahanan negara |
TNI AL saat ini memiliki 154 KRI, 270 KAL, 2 Kapal Selam, 134 pesawat, 2 divisi Marinir dengan 340 Tank Amphibi, 370 Panser Amphibi, 320 Howitzer, 12 RM Grad dan 540 Rudal QW-3. Dalam lima tahun ke depan (2009-2014) TNI AL akan menambah armadanya dengan 9 Fregat PKR (Perusak Kawal Rudal), 15 Korvet sigma, 30 FPB (Kapal Patroli Cepat) dengan persenjataan rudal yang mematikan yaitu C-802 buatan China, Yakhont buatan Rusia dan Brahmos buatan India. Sementara 4 Kapal Selam (2 Kilo Rusia dan 2 U214 Jerman) akan segera mengisi arsenal TNI AL. Kita ketahui bahwa Kapal Selam jenis Kilo adalah arsenal yang paling ditakuti tetangga sebelah. Tank amphibi BMP-3 paling canggih dari Rusia sudah ditunggu kedatangannya. Kita order 20 unit tahap pertama dan 80 unit tahap berikutnya. Armada TNI AL yang selama ini dikenal dengan armada barat dan armada timur direncanakan akan ditambah menjadi tiga armada.
TNI AU secara eksisting memiliki 10 Sukhoi , 10 F16, 12 F5E, 36 Hawk100/200, 8Hawk MK, 31 Hercules, 3 pswt Intai Strategis dan puluhan pesawat angkut ringan/patroli. Lima tahun ke depan akan ada penambahan alutsista untuk matra udara ini yaitu menambah lagi 10 Sukhoi, 22 F16 Block CD, 16 Super Tucano, 12 Hercules, rudal anti serangan udara, penambahan Batalyon Paskhas dari 10 batalyon menjadi 14 batalyon. TNI AU juga sudah dan sedang mempersiapkan operasional pangkalan udara kelas utama di Tarakan, Kendari dan Biak. Untuk Tarakan bahkan sudah menjadi pangkalan aju bagi F16, Hawk200, F5E untuk mengawal Ambalat. Dalam Buku Putih Hankam tahun 2008 nantinya TNI AU akan memiliki 72 Sukhoi (6 skuadron), 32 F16 (2 Skd), 16 SuperTucano (1 Skd), 40 Hercules ( 4 skuadron).
TNI AD juga diperkuat dengan pembentukan batalyon-batalyon baru terutama di perbatasan dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini. Saat ini TNI AD diperkuat dengan 2 divisi Kostrad ditambah dengan 167 batalyon teritorial yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Yang menarik adalah alutsista AD mulai dipenuhi oleh Pindad (boleh bangga dong). Saat ini tengah diselesaikan pembuatan 154 Panser untuk batalyon kavaleri AD dan akan dipesan lagi 400 Panser jenis Canon untuk batalyon kavaleri di Kalimantan dan NTT. Seluruh senjata prajurit TNI dari jenis SS2 adalah produksi Pindad. Tidak lama lagi kekuatan Kostrad akan menjadi 3 divisi dengan konsentrasi pasukan ada di Sulawesi, Maluku dan Papua. Sementara Penerbad sudah memiliki 40 Helikopter Serbu termasuk Heli Tempur mematikan Mi35 dan Mi17 buatan Rusia. Jika kita landing di Bandara A Yani Semarang akan kelihatan barisan Heli sangar berbaris diam di hanggar skuadron.
NB : Dulu saja belanda dan sekutu diganyang keluar dari bumi NKRI, perang dengan malaysia juga konfrontasi kecil INDONESIA VS ENGLAND DAN AUSSIE bukan dengan TENTERA ATM yng cuma memasak untuk aussie dan england digaris depan..
wahai saudaraku perjuangan belum selesai ingat pesan pak soekarno pertahankan kemerdekaan dan harga diri bangsa yang diperoleh dengan darah dan semangat juang para pahlawan kita, bukan dengan pemberian dan penjajahan yang bertahun2 seperti tetanga kita.......
kita negara besar dengan potensi besar kalau cuma malaysia bisa kita ganyang..................
2 komentar:
1. Mas.. Mas.... apa ya sesusah itu nggebukin maling. Kayaknya tentara kita cukup diistirahatkan di perbatasan buat ngurusin + nglindungi warga (wanita + anak2, karena lelaki kita jantan bukan homo kayak maling, pasti TKI pria pada jadi sukarelawan) kita yang eksodus kalo malingsial perang saudara. Kayaknya kita cuma perlu balas provokasi malingsial biar muncul gerakan pro demokrasi. Biar mereka rasain kerusuhan etnis.
2. Mas, data alutsista + kekuatan militer kita era ganyang malingsial kok gak selengkap era trikora?
3. Serukan kampanye penggulingan rezim UMNO doooong. Biar tau rasa para maling yang malas dan bodoh itu. Taunya disuapin rezim.
Malon... makan molor
Posting Komentar