Malingsia 2011

Malingsia 2011
menara kontol kembar bakal hancur

Malingsia Fuccker


Selasa, 31 Agustus 2010

Pernyataan Menhan & panglima TNI Indonesia

Menteri Pertahanan Purnomo Sugiantoro

















Menteri Pertahanan Purnomo Sugiantoro menyatakan siap mempercepat penyelesaian pembuatan kapal tempur yang lebih canggih dibanding kapal tempur milik Malaysia. Pembuatan kapal tempur perusak kawal rudal jenis Sigma 10514 ini, diklaim sebagai kapal tempur terbesar dan pertama di Indonesia dan kini sedang dalam tahap perampungan.

Selain menjadi bukti kekuatan armada perang nasional, kapal tersebut juga diproyeksikan untuk menjaga kedaulatan negara dan menjaga perbatasan perairan Indonesia khususnya dari serangan luar.

"Kapal ini kelasnya lebih tinggi dari yang dipunyai Malaysia. Kekuatan tempur kita pastinya tak akan kalah dengan negara tetangga itu. Dan kita tidak bisa lagi dilecehkan mereka," kata Purnomo seusai menggelar buka bersama di Kementrian Pertahanan, Jakarta. Selasa (31/8/2010).

Salah satu yang kami banggakan, kami sudah membuat PKR panjangnya lebih dari seratus meter. Kalau ini selesai nanti, akan bisa mengimbangi kapal PKR-nya Singapura. Kita bisa head to head dengan Singapura.

Kapal PKR memiliki panjang 105 meter, berat 2400 ton tersebut dilengkapi peralatan perang canggih, seperti avionik-elektronik yang bisa digunakan untuk berbagai misi operasi peperangan, seperti elektronika, peperangan anti-udara, peperangan anti-kapal selam, peperangan anti-kapal permukaan dan bantuan tembakan kapal.

Kapal yang menelan biaya 220 juta US dolar dari APBN tersebut juga memiliki radar pendeteksi kapal selam dan pesawat udara. Tak hanya itu, Kapal tersebut juga memiliki persenjataan meriam kaliber 76-100 mm, dan kaliber 20-30 mm dan peluncur rudal ke udara serta senjata terpedo.(*)



KSAU Marsekal Imam Sufaat

KEPALA STAF ANGKATAN UDARA






















Jakarta - TNI AU menegaskan kekuatannya tidak kalah dari Tentara Udara Diraja Malaysia. Kemampuan pilot-pilot TNI AU jauh lebih unggul dari pilot tempur Malaysia.

"Kalau kekuatan saya kira sama ya? Tapi kita lebih kuat dikit lah," ujar KSAU Marsekal Imam Sufaat, usai buka puasa bersama jajaran TNI AU di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim, Jakarta Timur, Selasa (31/8/2010).

Menurut Imam, jika latihan bersama Malaysia, kelihatan jelas kemampuan pilot TNI AU melebihi pilot tentara Malaysia.

"Kita kalau latihan-latihan kan tidak kalah sama mereka. Latihan di Malindo kita targetnya hancur, mereka ada yang miss," jelas dia.

Imam menjelaskan kekuatan pesawat TNI AU pun berimbang dengan Malaysia. Apalagi dengan kedatangan 3 Sukhoi bulan September. Sukhoi ini akan memperkuat skadron 11 di Makassar. Dengan ini jumlah Sukhoi TNI AU menjadi 10 buah.

"Kalau kita Sukhoi baru 7 menuju 10. Kalau dia menuju 18. Tapi F16 kita punya mereka tidak," terang dia.

Selain itu TNI AU pun menjamin selalu siap menjaga kedaulatan wilayah RI. "Kita selalu siap," tegas dia.



KASAD George-Toisutta.
Kepala satuan ANGKATAN DARAT
















TNI AD Siap 'Ladeni' Jika Situasi RI-Malaysia Memburuk



Pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad siap untuk mengamankan perbatasan. Ada satu batalyon yang telah dipersiapkan untuk menjaga perbatasan di Kalimantan


Masalah perbatasan kembali menjadi aral dalam hubungan Indonesia dan Malaysia. TNI yang bertugas menjaga kedaulatan negara, tidak akan mencampuri langkah-langkah politik, namun TNI AD siap bersiaga.

Pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad siap untuk mengamankan perbatasan. Ada satu batalyon yang telah dipersiapkan untuk menjaga perbatasan di Kalimantan.

”Kostrad selalu siap untuk mengamankan perbatasan sesuai dengan kebijakan Panglima TNI,” kata Panglima Kostrad Letjen Burhanudin Amin di sela-sela latihan terjun freefall dan terjun statis di Pangkalan Udara Surya Darma, Kalijati, Subang, Jawa Barat, Senin (23/8). Menurut Burhanudin, di Papua, misalnya, telah ada Batalyon 433 yang rencananya akan segera diganti dengan Linud 330.

Sementara perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan, Burhanudin mengatakan, untuk sementara ini aman-aman saja. Kostrad telah menyiapkan satu batalyon untuk dikirim ke perbatasan Kalimantan dengan Malaysia. Namun, hingga saat ini belum ada permintaan dari dua kodam di Kalimantan. ”Kalau ada perintah, kami sudah siap. Akan tetapi, soal penempatannya tergantung kodam,” kata Burhanudin.


Ia mencontohkan pembinaan yang dilakukan pihaknya dalam mengembleng personel TNI adalah dengan latihan tembak, taktik patroli, bahkan gerilya. "Kita hanya menyiapkan bagaimana prajurit batalyon ini bisa menembak satu kepala satu peluru," jelasnya.



laksamana agus suhartono









Persiapan Perang Dengan Malaysia, TNI AL Tambah Kapal Selam




Kami akan menambah armada kapal selam, yang selama ini melakukan pengamanan ditertirorial wilayah perairan Indonesia,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Agus Suhartono, usai menerima Brevet Hiu Kencana yang dilakukan oleh Komandan Satuan Kapal Selam Koarmatim, Kolonel Laut (P) Muhammad Ali, Kamis (26/8/2010).

Di Tempat terpisah, Kepala Dispenal, Laksamana Pertama TNI, Herry Setianegara menjelaskan, kapal selam merupakan senjata berdaya tangkal tinggi, karena karakternya yang sulit dideteksi dam mampu membawa berbagai jenis senjata, seperti torpedo, ranjau maupun peluru kendali.

“Bagi Indonesia , memiliki dan mengoperasikan kapal selam akan memperkuat daya dan kekuatan tangkal,” kata Herry menjelaskan.

Sejarah peperangan laut katanya, membuktikan bahwa hanya kapal selam yang mampu masuk dan menembus jantung pertahanan lawan, selain itu, kapal selam dapat menghancurkan sebuah armada tempur. “Kapal selam juga dapat menjadi center of gravity Angkatan laut,” imbuhnya.





President Negara kesatuan Republik Indonesia















MALAYSIA JANGAN MAIN2 KAMI SUDAH CUKUP SABAR DENGAN KELAKUAN KALIAN YG SEPERTI ANAK2 SEKALI LAGI JANGAN MAIN-MAIN.......






Klik gambar untuk tambah besar..........

Sabtu, 28 Agustus 2010

Rindu Bung Karno pada Demo Anti-Malaysia Pemerintah Perlu Tiru Keberaniannya

Melihat lembeknya diplomasi pemerintah Indonesia dalam menghadapi kesombongan Malaysia pada kasus penangkapan petugas Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP), kini muncul semangat kerinduan terhadap ketegasan sikap dan keberanian seperti yang ditunjukkan oleh presiden pertama RI, Bung Karno.

Kerinduan itu terlihat dalam beberapa demo memrotes Malaysia, serta dari komentar-komentar sejumlah elemen rakyat tentang sikap pemerintah Indonesia saat ini. Sejumlah seniman Surabaya, misalnya, kemarin menggelar aksi demo “Ganyang Malaysia” dengan membawa replika senjata perang dan melindas bendera Malaysia dengan kendaraan bermotor.

Mereka membawa pula poster-poster bertuliskan “Go to Hell with Malaysia”, serta “Atas nama Nasionalisme, Sweeping Warga Malaysia. Ini Diperintah oleh Bung Karno”.

Di tempat terpisah, Wali kota Surabaya Bambang DH turut geregetan dengan sikap pemerintah Indonesia yang dinilainya terlalu lembut dalam meladeni Malaysia. Menurut Bambang, semestinya menghadapi kesombongan Malaysia, Kementerian Luar Negeri Indonesia tegas.

“Kenapa tidak serukan ganyang Malaysia seperti zaman Bung Karno dulu. Ini cermin bahwa mewujudkan masyarakat merdeka, berdaulat, adil dan makmur itu masih sangat jauh untuk dicapai di Indonesia,” kata Bambang saat meresmikan Sentra Pasar Ikan Hias Surabaya, Kamis (26/8).

Untuk diketahui, di Indonesia, kalimat go to hell (yang arti harfiahnya `pergilah ke neraka`) populer ketika diucapkan Bung Karno pada pertengahan 1960-an. Saat itu Bung Karno dengan tegas menolak bantuan Amerika Serikat, yang dianggapnya punya tujuan politik tertentu, sehingga bisa mengurangi kedaulatan Indonesia.

Sedangkan jargon Ganyang Malaysia menggema di Indonesia karena merupakan judul pidato Bung Karno pada 12 April 1963. Pidato itu sebagai respons atas demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur.

Kala itu, para demonstran Malaysia menyerbu gedung Kedutaan Besar RI di sana, merobek-robek foto Bung Karno, serta lambang Negara Garuda Pancasila diinjak-injak. Amarah Bung Karno pun meledak, yang ditumpahkan dalam pidato Ganyang Malaysia itu. Berikut isi pidato Ganyang Malaysia, yang bersejarah itu:

Kalau kita lapar, itu biasa

Kalau kita malu, itu juga biasa

Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan, hajar cecunguk Malayan itu!

Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysia keparat itu

Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.

Serukan, serukan ke seluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini. Kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.

Yoo…ayoo… kita… Ganyang…

Ganyang… Malaysia

Ganyang… Malaysia

Bulatkan tekad

Semangat kita baja

Peluru kita banyak

Nyawa kita banyak

Bila perlu satu (lawan) satu!

lawan Indonesia nantinya kalau perang dengan malysia kemungkinan

Dari ALAYSIA


"""""tentera malon Vs INDONESIA""""


tentera DARAT ALAYSIA












TENTARA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA









































TENTERA LAUT ALAYSIA




























MARINIR INDONESIA








































DAN TERAKHIR TENTERA UDARA MALAYSIA





















TNI AU INDONESIA






































DAN AKHIR KESIMPULAN KENAPA DAN MENGAPA KITA HARUS TAKUT KEPADA MALYSIA

PESAN PAK SOEKARNO
RAKYAT KITA BANYAK, SENJATA KITA BANYAK, DAN YG PENTING SEMANGAT KITA BANYAK CUKUP UNTUK MENGHANCURKAN SEGELINTIR KAUM HOMO DAN PENGECUT MALAYSIA

Senin, 23 Agustus 2010

Kapal SELAM, TAK bisa NYELAM, Senjata cuma pajangan ONLY TDLM


Nurul Izzah (30), putri tokoh oposisi Anwar Ibrahim, dituduh berkhianat akibat wawancara yang dimuat di harian Kompas (5/8). Komentar Nurul tentang kapal selam bermasalah yang dibeli Malaysia dari Perancis jadi dasar dakwaan membahayakan keselamatan negara.





Nurul menjawab tuduhan serius itu dalam situs www.freemalaysiatoday.com (FMT). Sementara pihak Angkatan Laut Diraja Malaysia melaporkan Nurul ke Balai Polis Hulu Kelang tanggal 17 Agustus lalu.

Hasil wawancara dengan harian Kompas yang dijadikan dasar tuntutan militer terhadap Nurul adalah keterangan ”...kapal selam itu tidak bisa menyelam dan persenjataan yang dibeli ternyata sudah kedaluwarsa.”

Oleh sebagian media pro-pemerintah, Nurul pun dicap sebagai pengkhianat nomor satu karena menceritakan kondisi kapal selam Kapal Diraja Tunku Abdurahman yang tak dapat menyelam dan persenjataannya sudah kedaluwarsa.

Dalam jawaban di situs FMT, Nurul menjelaskan, keterangan kepada harian Kompas berdasarkan jawaban yang disampaikan Menteri Pertahanan Malaysia di Dewan Rakyat (parlemen Malaysia) pada 17 Maret 2010 tentang kapal selam tak bisa menyelam.


























Sebelum Angkatan Laut Diraja Malaysia mengadukan Nurul ke Polisi Diraja Malaysia, Menteri Pertahanan Ahmad Zahid Hamidi menilai komentar Nurul sudah mencederai citra Malaysia dan membahayakan negara.

Dituduh demikian, Nurul menjawab tudingan pengkhianat bangsa lebih tepat diarahkan kepada pihak yang membiarkan korupsi merajalela di sektor pertahanan. ”Jika Menteri Ahmad Zahid adalah patriot, kenapa tak mendukung Komisi Anti-Korupsi Malaysia untuk menyelidiki pemberian komisi kepada perusahaan Perimekar Sdn Bhd dari perusahaan Perancis dalam pembelian kapal selam itu yang ditanyakan parlemen tanggal 2 Juli 2010,” kata Nurul.

Kasus korupsi sebesar 114 juta euro (Rp 1,2 triliun lebih) itu tengah disidangkan di Perancis. Perimekar Sdn Bhd adalah perusahaan milik Abdul Razak Baginda, seorang rekan dekat Perdana Menteri Najib Razak.

Nurul menambahkan, seperti diberitakan Bernama (6/8), latihan Angkatan Laut yang dilakukan setahun sekali di Malaysia demi penghematan dari semestinya tiga kali justru lebih membahayakan keselamatan dan keamanan negara.

Ahmad Zahid Hamidi dalam thestaronline.com (19/8) meminta politisi tak memolitisasi isu pertahanan nasional.(FMT/TheStar/Bernama/ONG)

Menurut Nurul Kapal selam Angkatan Laut Diraja Malaysia mirip sebuah LONTONG
















MORAL STORY : hahah malysia katanya negara bersih anti korupsi ternyata lebih parah....
dukung anwar dan nurul yg berbicara fakta dari kepalsuan media malaysia yg selalu penuh tipu dan intrik agar rakyat malaysia silau dan terlena oleh kemajuan malayusia walaupun sesungguhnya mereka ditipu dan diperdaya...